Full width home advertisement

OPINI ACAK

JENAKA POS

Post Page Advertisement [Top]


Bukan hal yang luar biasa menurut orang kebanyakan, mungkin saja akrab dengan Kak Armin (sapaan akrabnya), ini adalah kali pertama saya bertemu dengannya, membaca tulisan-tulisan kak armin di FB dan blog pribadinya memberikan kepuasan tersendiri kepada saya yang mencoba belajar menulis, referensi dan gayanya menulis sedikit banyak memberikan cara pandang terhadap saya, inilah menurut saya luar biasa karena bisa bertemu dan belajar langsung melalui tuturnya yang sebenarnya juga tertuang dalam tulisannya.

Awalnya janjian via Fb untuk bertukar pendapat tentang Literasi, kami sepakat bertemu sore jam 4 di warkop di Btn Merdeka, namun alasan kurang efektif membicarakan tentang Literasi di warkop itu karena terlalu ramai, maka kami memilih pindah ke cafee rabbids yang lebih refresentatif, kami membahas hingga pukul 00.00 Wita.

Sore Hingga malam Kak armin bercerita tentang Literasi dan pengalamannya menulis hingga menjadi anggota DPRD provinsi, namun sebelum bertemu secara langsung kami menyepakati “di FB” untuk tidak membahas tentang politik, hehe… tapi mungkin dia lupa tentang kesepakatan itu, hingga Kak Armin Literasi dan Politik menjadi tema dalam pertemuan itu, namun kami tidak bebicara tentang sikap politik, kak armin hanya menjelaskan tentang Pemenangan (garis kecil politik),

Kak armin memberikan semangat untuk mengembangkan dan menyebarkan virus menulis di tana luwu, menurutnya, jangan pernah membatasi diri untuk menulis, “tulis saja dulu, yang penting adalah ke inginan kalian untuk belajar menuangkan kegelisahan melalui tulisan”. 

Namun selalu saja politik menjadi intermesso pembahasan literasi ini. Tapi diskusi itu menjadi lebih menarik dibumbui karena pengalaman politik kak armin dibeberapa pemenangan pemilihan kepala daerah di Sulawesi selatan, ceritanya tentang politik menurutku jauh lebih menarik di banding berbicara Literasi. 

Mungkin saja pepatah sekali dayung, dua hingga tiga pulau terlampaui, sehingga berdiskusi tentang literasi adalah hal yang pokok dan politik adalah iklan dalam pembahasan, ibarat sinetron tak lengkap tanpa iklan, yang selalu membuat orang setia menunggu iklan berlalu dan kembali menonton sinetron favoritnya, begitulah kami bertiga menunggu kak armin menjelaskan tentang pengalamannya tentang literasi dengan intermesso politiknya.

Jadi, gambaran saya pertemuan pertama ini adalah Jangan pernah pisahkan Kak Armin , Literasi dan Politik. 

Palopo, 25 April 2016

Isnul Ar Ridha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]