“pagi menunggu gelap
bersua”
Kini ada sedikit resah dalam hatimu, tak seperti kemarin
engkau selalu senyum menahan lembabnya pipimu, kini tak lagi lembab namun
aliran serta seduh menemaninya, sedihpun tak ingin kau ucap, bahasa tubuhmu
gelisah, tatapanmu hampa, berucappun engkau gemetar, engkau mencoba
menyampaikan resah dalam hatimu.
Sedikitpun aku tak mengerti tentang bahasa jemarimu
menggenggam kuat, kau tak berontah menyampaikan resahmu, kau sampaikan resahmu
dengan nada sendu, tapi entah aku yang tak mengerti tentang senduhmu. Kau resah
mengelus dada, kau resah mengusap hitam rambutmu, kau resah menggulum liarnya
resahmu.
hanya engkau dan Tuhan yang mengetahui resahmu, aku tak
mengerti tentang resahmu.
Setelah semuanya terlalui engkau bercerita tentang resahmu,
lembutpun kau sampaikan jika saat itu resahmu mencoba menyampaikan maaf
kepadaku.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar