Full width home advertisement

OPINI ACAK

JENAKA POS

Post Page Advertisement [Top]

“Walikota Maya: Pemilu Dua Dunia”

Pemilu kali ini benar-benar gila. KPU Kota Maya yang sudah lelah menghadapi ide-ide absurd Pak Darmo—akhirnya menyerah pada tekanan warga pro-dunia gaib. Mereka memutuskan untuk membuat sistem pemilihan dua babak:

1. Babak Nyata – TPS biasa di balai kelurahan.
2. Babak Mimpi – TPS khusus yang hanya bisa diakses lewat tidur siang bersama.

Caranya? Semua warga dikumpulkan di lapangan, dibagikan bantal dan guling resmi dari KPU, lalu diminta tidur serentak. Para “petugas mimpi” (paranormal bersertifikat) memandu warga masuk ke mimpi yang sama, semacam meeting room tapi berbentuk taman dengan awan bisa dimakan.

Di babak mimpi ini, para kandidat berdebat sambil melayang di udara, kadang berubah jadi burung atau kue lapis sesuai emosi.

Debat Kandidat Mimpi
Moderator bertanya:

 “Apa program pertama Anda jika terpilih?”

Ibu Siti menjawab dengan logis:

“Perbaikan jalan, subsidi pendidikan, dan pasar yang bersih.”

Pak Darmo langsung menimpali:

 “Saya akan membuat jembatan pelangi langsung ke pasar, sehingga semua orang belanja sambil bernyanyi. Dan semua rapat akan diadakan di atas awan.”

Warga di mimpi bersorak. Beberapa bahkan berubah jadi ikan terbang karena terlalu gembira.

Hari H Penghitungan Suara

Hasil dunia nyata: Ibu Siti menang telak.

Hasil dunia mimpi: Pak Darmo menang mutlak.

KPU bingung. Menurut aturan baru, pemenang harus menguasai dua dunia sekaligus. Tapi tidak ada satupun warga yang bisa memilih di dunia nyata dan mimpi pada saat yang sama—karena katanya “otaknya panas”.

Akhirnya, KPU memutuskan solusi absurd:

“Walikota Dunia Nyata adalah Ibu Siti, dan Walikota Dunia Mimpi adalah Pak Darmo.”

Sejak itu, Kota Maya punya dua walikota.

Siang hari, warga mengikuti kebijakan Ibu Siti: rapi, tertib, realistis.

Malam hari, saat tidur, warga terbang ke pasar pelangi, naik bus awan, dan ikut rapat akbar di bulan purnama.

Dan entah bagaimana… Kota Maya justru jadi terkenal. Wisatawan berdatangan untuk tidur di sana demi “menghadiri rapat walikota mimpi.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]