Full width home advertisement

OPINI ACAK

JENAKA POS

Post Page Advertisement [Top]


“Walikota Maya: Suami Mencalonkan Diri Lagi” 

Setelah beberapa bulan jadi Walikota Maya, Ibu Siti mulai tenang mengurus kota. Jalan diperbaiki, pasar dibersihkan, bahkan harga cabai stabil—setidaknya sampai tukang ojek online bikin grup WhatsApp baru untuk debat.

Tapi ketenangan itu pecah ketika Pak Darmo, sang suami, suatu pagi sarapan sambil berkata:

“Bu, saya mau nyalon walikota lagi.”

Ibu Siti nyaris tersedak tempe goreng.

 “Mas… ijazahmu itu loh…”
“Tenang, Bu. Kali ini saya sudah punya ijazah baru, ijazah spiritual!”

Ternyata, Pak Darmo mendaftar di “Universitas Gaib Nusantara” yang katanya lokasinya di antara dua pohon beringin tua. Kuliahnya lewat mimpi, dosennya kakek berkumis putih yang tiap semester cuma memberi tugas: “Tidurlah lebih awal.”

Ijazahnya? Sebuah kertas daun pisang dengan tulisan: “Lulus dengan gelar Sarjana Kehidupan Tingkat Puncak, cumlaude karena rajin nyapu halaman.”

Hebatnya, KPU Kota Maya kali ini bingung. Tidak ada aturan yang melarang ijazah dari alam gaib. Akhirnya mereka memutuskan membentuk Tim Verifikasi Astral untuk mengecek. Tim ini terdiri dari satu paranormal, dua tukang becak senior, dan seekor ayam jantan yang katanya bisa menilai kejujuran orang.

Hari verifikasi pun tiba. Ayam jantan berkokok tiga kali, lalu bertelur—sesuatu yang absurd karena ayam jantan tidak bertelur. Paranormal langsung menyimpulkan:

 “Ini pertanda langka. Artinya… Pak Darmo memang layak jadi calon… di dunia sebelah.”

Warga terbelah dua:

Sebagian mendukung, karena menurut mereka “pemimpin harus punya koneksi ke dunia gaib, biar pembangunan cepat.”

Sebagian menolak, karena takut kebijakan kota nanti berisi hal-hal seperti “rapat umum diadakan saat bulan purnama” atau “semua lampu jalan diganti dengan lilin aromaterapi.”

Di tengah kehebohan itu, Ibu Siti hanya menghela napas panjang.

 “Mas, kalau nanti jadi walikota, program pertama apa?”
“Mudah, Bu. Saya akan buat hari libur nasional setiap hari Senin. Biar rakyat selalu bahagia.”

Dan begitulah… Kota Maya bersiap menghadapi pemilu paling absurd dalam sejarah, di mana satu-satunya debat kandidat diadakan di mimpi bersama, siapa tidur lebih cepat, dia yang menang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]